Diterpa Isu HOAX, Elektabilitas dr. Helmi Budiman Semakin Melesat

Diterpa Isu HOAX, Elektabilitas dr. Helmi Budiman Semakin Melesat

INFOPARAHIYANGAN.COM - Makin dekatnya hari pencoblosan Pilkada Garut 2024, berbagai upaya dilakukan sejumlah oknum atau lawan politik terhadap pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Nomor Urut 01, dr. Helmi Budiman-H. Yudi Nugraha.

Isu hoax yang cenderung kearah fitnah serta pembusukan terus dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab lewat media sosial, dengan cara menggunakan akun palsu untuk menyebarkan ujaran kebencian. Tujuannya tentu agar elektabilitas pasangan yang dikenal dengan jargon “Someah” ini menjadi anjlok dan

Namun hal tersebut justru sia-sia. Sebab masyarakat Garut baik dari kalangan milenial pemilih pemula, petani, nelayan, pengusaha, dan bahkan dari kalangan emak-emak tidak mempercayai isu yang akhir-akhir ini selalu menyerang atau menjatuhkan Paslon Nomor Urut 01 pada Pilkada Garut tersebut. Kecintaan dan dukungan dari masyarakat kepada figur yang dinilai rendah hati, sopan dan sangat merakyat ini bukannya berkurang melain terus bertambah.

Misalnya keniscayaan datang dari kalangan milenial Gen-Z asal Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Rudi Hartono (17) mengatakan bahwa dirinya tidak percaya dengan adanya isu-isu hoax yang menjatuhkan Paslon 01 tersebut. Walaupun masih pemilih pemula, dirinya bersama Gen-Z lainnya siap mendukung untuk kemenangan Paslon Helmi-Yudi.

Isu yang dibuat para buzzer itu terlalu murahan, tentunya kami tidak akan termakan dengan gorengan-gorengan seperti itu. Sosok Helmi merupakan pemimpin yang merakyat dan sudah terbukti kepemimpinannya. Banyak program pembangunan yang digagas oleh mantan Wakil Bupati Garut ini,” ucap Rudi, Senin (18/11/2024).

Sementara, menurut salah seorang mahasiswi Garut, Silviana Agustin (21), menjelang Pilkada 27 November 2024 sudah banyak berita-berita berbau politik yang saling menyudutkan para calon dan belum tentu kebenarannya.Untuk itu, agar masyarakat Kabupaten Garut tetap kondusif, ia pun mengajak agar tetap menjaga kerukunan dan tidak mudah terpengaruh dengan berita hoax tersebut.

“Helmi adalah sosok figur yang tidak asing lagi di mata masyarakat Garut. Mau di busukkan bagaimana pun juga orang sudah tahu beliau. Setelah saya amati dan pelajari secara mendalam, tentunya saya sudah mengantongi nama sosok pemimpin yang bakal saya dukung. Pemimpin ini kedepannya harus mengerti persoalan masyarakat. Di samping itu seorang pemimpin harus amanah, sabar serta berdedikasi maupun berintegritas tinggi, dan punya kemauan menjalankan amanah, dan sosok tersebut terdapat pada sosok pak Helmi Budiman,” kata Silvi.

Senada dengan Dahya Kamaludin (45), tokoh masyarakat di Desa Limbangan Timur Kecamatan Limbangan mengatakan bahwa Helmi-Yudi adalah pemimpin yang sangat merakyat, dan pemimpin yang mau mendengar keluh kesah rakyatnya.

“Program-program pembangunan di bidang infrastruktur yang kita rasakan sekarang ini salah satunya yaitu jalan lintas di Kadungora-Leles, Banyuresmi-Samarang melalui Jalan KH. Anwar Musaddad dan Ibrahim Adjie, pembangunan SOR Ciateul, bidang kesehatan, pendidikan dan masih banyak lagi program-program dari Helmi Budiman yang sudah terbukti dan kita sudah merasakannya,” ungkap Dahya.

Ia mengatakan, figur dari Paslon nomor urut 1 sangat dicintai oleh masyarakat kabupaten Garut, karena sosoknya yang sederhana sangat dekat dengan masyarakat.

Dari dulu meskipun dr. Helmi seorang yang mempunyai jabatan, tapi ia tidak sombong, sosok yang rendah hati, dan sangat merakyat. Helmi bisa bergaul dengan siapapun, dan dari situlah masyarakat Garut sangat mencintai Paslon Nomor Urut 1 tersebut,” tandas Dahya.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Wawan Kurniawan (53), salah satu masyarakat di Kecamatan Cibalong yang sebagaian besar hidupnya ditumpahkan di laut guna menangkap ikan.

Kami orang kecil yang tinggal di pinggiran, sebenarnya hanya butuh pemimpin yang merakyat dan bekerja untuk rakyat, bukan pemimpin yang hanya memberi janji-janji saja. Helmi-Yudi adalah pemimpin yang merakyat dan sudah terbukti kepemimpinannya. Kalau harus jujur, tentang sosok calon pemimpin yang memiliki jiwa merakyat, dan tidak segan-segan berbaur dengan masyarakat pinggiran, seperti yang selama ini kami rasakan, sosok tersebut ada pada pak Helmi dan pak Yudi. Beliau sosok pemimpin yang pantas dan cocok kembali memimpin Garut ini,” ungkap Wawan.

Dirinya bersama masyarakat Kecamatan Cibalong sangat setuju jika Helmi Budiman kembali maju dalam Pilkada Garut

Kami masyarakat pesisir pantai selatan siap mendukung 100 persen untuk memenangkan Paslon 01 dalam Pilkada tahun ini, karena sosok beliau sangat dibutuhkan untuk memimpin daerah ini kedepannya. Sosok seperti beliau itulah yang sangat tepat, baik itu sifat sabar dan kesederhanaannya maupun sikap tegar dalam menghadapi berbagai ujian, ditambah semangat yang tinggi tanpa kenal lelah yang sejak awal tertanam dalam jiwanya,” kata Wawan yang juga Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) di wilayah Garut Selatan

Natasya (29), salah satu warga yang berada di Kelurahan Pakuwon Kecamatan Garut Kota, mengatakan, selain bersahaja, Helmi-Yudi dianggap sebagai tokoh pemimpin yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat Garut.

Mereka berdua sudah mewakili keinginan dan kebutuhan warga. Kami masih menginginkan pak Helmi untuk melanjutkan program pembangunan di Kabupaten Garut. Terkait isu yang menyudutkan Paslon 01 tentunya itu sudah mengarah ke fitnah. Mari kita berdoa dan bersatu melawan berita Hoax agar Kabupaten Garut terus adem ayem. Karena berita Hoax sangat berbahaya dan dapat merusak keharmonisan kebhinekaan yang sudah terjaga dengan baik ditengah masyarakat,” ungkap Tasya

Hal yang sama dikatakan Entis Sutisna seorang tokoh pendidikan di Kecamatan Cibatu. Menurutnya dimasa kepemimpinan pasangan Rudy-Helmi Kabupaten Garut semakin baik. Salah satunya dengan meningkatkan ribuan guru honorer di Garut yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) selama 3 tahun terakhir.

“Berkat keduanya, kesejahteraan guru honorer di Garut terus diperhatikan. Bahkan, guru yang secara regulasi tidak bisa diangkat, juga ditingkatkan kesejahteraannya melalui pengangkatan P3K. Belum lagi Tenaga Kesehatan (Nakes) dan lainnya,” pungkas Entis


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.