INFOPARAHIYANGAN.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil langkah cepat untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi akibat gempa di Bandung dan Garut, termasuk dalam sektor pendidikan. Di tengah bencana ini, Kemensos telah mendirikan sekolah darurat di berbagai lokasi strategis untuk memastikan anak-anak tetap dapat melanjutkan pembelajaran.
Di Kabupaten Garut, sekolah darurat dibangun di dua desa: Barusari dan Padaawas. Di Desa Barusari, dua lokasi telah disiapkan, yaitu di samping SDN 3 Barusari dan di lapangan bola desa tersebut, yang juga berfungsi sebagai posko dapur umum. Sementara itu, di Desa Padaawas, sekolah darurat dibuka di area SDN 2 Padaawas, mengakomodasi sekitar 315 siswa dari kelas 1 hingga 6 yang saat ini tengah mengikuti penilaian tengah semester.
Para guru menilai keberadaan sekolah darurat sangat penting agar siswa tidak tertinggal dalam proses belajar. "Kami berusaha sekuat mungkin agar anak-anak tetap bisa belajar meski dalam kondisi sulit," ungkap Nur Laila, guru di SDN 2 Padaawas.
Dalam upaya lebih lanjut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga telah meninjau kondisi para pengungsi di posko Desa Cibeureum, sambil memberikan bantuan kepada para korban, termasuk santunan kepada ahli waris dan mereka yang mengalami luka. Total bantuan yang telah disalurkan sejak gempa melanda pada 18 September 2024 mencapai Rp 3,05 miliar, yang juga mencakup pendirian dapur umum yang mampu memproduksi 6.000 porsi nasi setiap harinya.
Kemensos berkomitmen untuk terus berada di lapangan selama masa tanggap darurat yang berlangsung 14 hari ke depan, serta dalam fase pemulihan pasca-gempa.
0 Komentar :